OKEZONE.COM - Tren ponsel pintar memang sudah berjalan di
seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun pada tahun ini, khususnya di
Tanah Air, pasar smartphone akan kembali meledak dan kian menjamur dengan berbagai merek.
Tren
pasar yang meledak akan kembali terulang di industri mobile. Jika pada
saat kemunculan BlackBerry tren ponsel dengan keyboard Qwerty banyak
bermunculan, pada 2014 ini diperkirakan tren smartphone, lebih spesifik smartphone murah, akan kembali membanjiri pasar.
Head of Smartphone
PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), Sukoco Purwokardjono, mengatakan
tren pasar telefon genggam yang 'ikut-ikutan' akan terulang seperti 3-4
tahun lalu. Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan
Smartfren, ada tanda-tanda pasar ponsel Indonesia memasuki era booming smartphone.
"Banyak
lokal brand baru yang bermunculan," kata Sukoco menjelaskan hal pertama
yang bakal terjadi di 2014. Ia mengatakan, Indonesia akan dibanjiri
oleh produk-produk smartphone baru yang belum punya nama besar.
Dan produsen ponsel feature phone juga akan beralih bermain di pasar smartphone. Ponsel-ponsel pintar yang diprediksi akan menjamur ini kebanyakan akan dijalankan oleh sistem operasi Android.
Kualitas Dipertanyakan
Sementara
dari berbagai ponsel pintar baru yang bermunculan tersebut akan
berfokus pada jaringan GSM, bukan CDMA. Lebih lanjut Sukoco juga
menjelaskan, banyaknya produsen smartphone akan membuat persaingan pasar
smartphone di Indonesia semakin ketat.
Produsen akan
berlomba-lomba menekan harga hingga sangat rendah untuk menarik minat
pembeli. Namun Sukoco mengatakan, penekanan harga yang rendah tersebut
tak diimbangi oleh kualitas serta user experience yang memuaskan.
Tak
hanya produk lokal, produsen-produsen smartphone luar negeri pun
ditengarai akan menyerbu pasar Indonesia. Sukoco mengambil contoh
produsen China seperti Lenovo dan Oppo yang mulai merangsek dan menarik
pelanggan dari Indonesia. "Bukan tidak mungkin nanti produsen smartphone lain yang juga populer di China seperti Xiaomi akan masuk ke Indonesia juga," tuturnya.
Dikarenakan produk smartphone
kian banyak di pasaran, masih kata Sukoco, membuatnya hampir tak
memiliki beda satu dengan yang lain. "Maka yang terjadi adalah pasar
yang very segmented.
Seperti dulu ada feature phone khusus religi, khusus musik, dan lain-lain," katanya. Dan terakhir, yang menjadi senjata andalan produsen smartphone adalah menggandeng operator telekomunikasi untuk menawarkan paket bundling. (amr)
Jumat, 07 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar