Posting Terbaru

Rabu, 21 Oktober 2009

Gempa Tak Gentarkan Facebooker Update Status

Tidak ada komentar :
Kebiasaan mengupdate status Facebook ibarat menjadi keharusan yang "mendarah daging" dalam diri setiap penggila Facebook. Bahkan pada saat gempa terjadi, beberapa Facebooker mewajibkan diri untuk mengupdate status mereka.

Saat gempa terjadi pukul 15.00, kompleks Menara Kebon Sirih langsung hiruk pikuk. Pegawai berhamburan keluar gedung melalui tangga darurat. Saat yang bersamaan, sebagian besar pegawai tidak melepaskan sedikit pun tangan mereka dari ponsel. Ada yang menelepon keluarga mereka, ada yang mencari informasi mengenai gempa, bahkan sebagian dari mereka pun berupaya untuk mengupdate status Facebook dan Twitter melalui ponsel.

Kejadian ini terus berlangsung hingga mereka berada di luar gedung, seraya menunggu hal yang akan terjadi berikutnya.

"Jakarta Gempa... Kepanikan terjadi di kantor dan karyawannya pada ngacir, termasuk saya... Semoga tak terjadi apa-apa.. Amien..." tulis salah seorang karyawan di status Facebooknya.

"Alam mulai enggan bersahabat ame kite kayaknya nih," tulis Stefanus.

Tidak hanya mempersoalkan gempa, ada juga sebagian karyawan yang mengomentari akibat dari aksi gempa ini.

"Apa hubungannya gempa dengan pulang (kantor) lebih cepat?" tulis Dwi.

"Telepon susah, internet susah, duh gara-gara 7sr gempa di Tasikmalaya jadi sepeti kembali ke jaman batu," tulis Syukri.

Lain halnya dengan Ndorokakung. Sesepuh blogger ini menulis lawakan mengenai gempa di status Facebooknya. Ia menulis "Malaysia baru saja mengklaim gempa yg baru saja terjadi milik mereka". Lawakan ini dikomentari oleh banyak teman jejaring sosialnya. "Tasikmalaya diplesetkan menjadi TasikMalaysia".

Petani Berencana Tuntut Facebook

Tidak ada komentar :
OkeZone - Seorang pengguna Facebook asal Taiwan berencana menuntut situs jejaring bikinan Mark Zuckerberg. Pasalnya ia merasa dirugikan saat bermain game pertanian, 'Happy Farm' yang disediakan pengembang pihak ketiga di dalam Facebook.

United Evening News, Jumat (16/10/2009) melansir, Hsu, nama pengguna Facebook tersebut, bermain sebagai petani dalam 'Happy Farm' dan mengaku telah menghabiskan 86 dolar Singapura atau sekira Rp579 ribu untuk membeli item-item yang dianjurkan dalam game tersebut.

Tuntutan yang dilakukan Hsu terkait dengan pembelian item-item ekstra tersebut. Pada awalnya Hsu membeli empat anjing untuk kepentingan keamanan lahan pertanian virtualnya. Tapi ia heran tetap saja sejumlah tanaman hasil panennya dicuri oleh pemain lainnya.

Tak terima dicuri, Hsu segera menanyakan hal tersebut pada situs Happy Farm. Ia pun segera dianjurkan agar mengeluarkan kocek tambahan untuk memberi makan anjing-anjing virtual penjaga itu.

Hsu pun segera meminta ganti rugi kepaa Gamania Digital Entertainment (GDE), pihak yang menyediakan item-item yang dianggapnya tak berhasil melindungi ternaknya tersebut. Tapi GDE sendiri menyatakan, pihaknya hanya merupakan pihak yang ditunjuk oleh Facebook untuk menjual layanan ekstra.

Sebab itu, Hsu pun segera melayangkan surat pada Facebook karena ia merasa dirugikan dan merasa dipaksa untuk mengeluarkan uang terus-terusan untuk bermain Happy Farm.

Permainan 'Happy Farm' merupakan game pertanian virtual yang dikembangkan oleh pihak ketiga Hong Kong 6 Wave. Dalam Game tersebut pemain diajak untuk mengembangkan lahan pertanian dan peternakan, termasuk menanam beberapa tanaman. Satu hal yang paling penting dalam pertanian itu adalah, menjaga tanaman dan hewan ternaknya agar tak dicuri oleh pemain lainnya.

Happy farm telah berkembang sangat populer di Taiwan. Permainan itu sendiri sebenarnya disediakan secara gratis, tapi pemain juga dapat membeli item seperti anjing virtual untuk menjaga pertaniannya agar tak dicuri pemain lain. pembayaran dapat dilakukan lewat Paypal atau layanan operator telekomunikasi.