Posting Terbaru

Jumat, 07 Februari 2014

Kualitas Smartphone Murah di Indonesia dipertanyakan

Tidak ada komentar :
OKEZONE.COM - Tren ponsel pintar memang sudah berjalan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun pada tahun ini, khususnya di Tanah Air, pasar smartphone akan kembali meledak dan kian menjamur dengan berbagai merek.

Tren pasar yang meledak akan kembali terulang di industri mobile. Jika pada saat kemunculan BlackBerry tren ponsel dengan keyboard Qwerty banyak bermunculan, pada 2014 ini diperkirakan tren smartphone, lebih spesifik smartphone murah, akan kembali membanjiri pasar.

Head of Smartphone PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), Sukoco Purwokardjono, mengatakan tren pasar telefon genggam yang 'ikut-ikutan' akan terulang seperti 3-4 tahun lalu. Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan Smartfren, ada tanda-tanda pasar ponsel Indonesia memasuki era booming smartphone.

"Banyak lokal brand baru yang bermunculan," kata Sukoco menjelaskan hal pertama yang bakal terjadi di 2014. Ia mengatakan, Indonesia akan dibanjiri oleh produk-produk smartphone baru yang belum punya nama besar.

Dan produsen ponsel feature phone juga akan beralih bermain di pasar smartphone. Ponsel-ponsel pintar yang diprediksi akan menjamur ini kebanyakan akan dijalankan oleh sistem operasi Android.

Kualitas Dipertanyakan
Sementara dari berbagai ponsel pintar baru yang bermunculan tersebut akan berfokus pada jaringan GSM, bukan CDMA. Lebih lanjut Sukoco juga menjelaskan, banyaknya produsen smartphone akan membuat persaingan pasar smartphone di Indonesia semakin ketat.

Produsen akan berlomba-lomba menekan harga hingga sangat rendah untuk menarik minat pembeli. Namun Sukoco mengatakan, penekanan harga yang rendah tersebut tak diimbangi oleh kualitas serta user experience yang memuaskan.

Tak hanya produk lokal, produsen-produsen smartphone luar negeri pun ditengarai akan menyerbu pasar Indonesia. Sukoco mengambil contoh produsen China seperti Lenovo dan Oppo yang mulai merangsek dan menarik pelanggan dari Indonesia. "Bukan tidak mungkin nanti produsen smartphone lain yang juga populer di China seperti Xiaomi akan masuk ke Indonesia juga," tuturnya.

Dikarenakan produk smartphone kian banyak di pasaran, masih kata Sukoco,  membuatnya hampir tak memiliki beda satu dengan yang lain. "Maka yang terjadi adalah pasar yang very segmented.

Seperti dulu ada feature phone khusus religi, khusus musik, dan lain-lain," katanya. Dan terakhir, yang menjadi senjata andalan produsen smartphone adalah menggandeng operator telekomunikasi untuk menawarkan paket bundling. (amr)