Posting Terbaru

Selasa, 10 Februari 2009

Krisis Ubah Arsitek Ekonomi Global

Tidak ada komentar :
Ekonom dunia cenderung meninjau ulang kelemahan-kelemahan produk ekonomi.

VIVAnews - Sekretaris Komite Stabilisasi Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede menyatakan, krisis ekonomi global membuat arsitektur ekonomi dunia berubah. Kecenderungan para ekonom dunia yang meninjau ulang kelemahan-kelemahan produk ekonomi saat ini menjadi penyebabnya.

"Perubahan ini sejalan dengan perubahan ekonomi global paska krisis," ujar Pardede dalam diskusi Hari Pers Nasional Konvensi Media Massa Se-Indonesia dengan tema Arsitektur Ekonomi Nasional di Tengah Krisis Global, di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu 8 Februari 2009.

Karena itu, Pardede mengatakan, semua orang dituntut memikirkannya. Dia mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak luput dari gelombang perubahan ekonomi dunia.

Perubahan ini diperkirakan yang terkena pertama kali adalah struktur perdagangan dunia. Model perdagangan yang tergantung pada ekspor akan berubah melirik pasar dalam negeri. Perubahan ini terutama terjadi pada negara-negara yang memiliki potensi pasar dalam negeri yang besar. "Akan dijaga keseimbangannya. Bukan berarti tertutup melainkan dicari yang optimal," katanya.

Ketergantungan terhadap pembiayaan luar negeri juga akan dibatasi juga menjadi faktor. Ini terbukti di mana Indonesia sebagai salah satu contohnya, bisa bertahan dibandingkan negara tetangga. "Bisa dibanding dengan 1998, saat itu ketergantungan pada pembiayaan luar negeri cukup tinggi," ujarnya.

Bisnis model dan produk keuangan juga akan mengalami perubahan. Jika dulu perbankan arahnya multi fungsi dengan menerbitkan produk apapun, ke depan akan diperketat.

Dia mengatakan, perbankan akan mengarah ke perbankan tradisional. Kemudian produk keuangan juga harus jelas, sekuritas juga diperjelas. "Jadi kalau menjadi broker ya broker saja," katanya.

Perubahan lain terjadi pada pola kerja sama regional dan dunia. Pardede mengatakan, termasuk meningkatnya peran negara-negara berkembang (G-20), dan berkurangnya peran negara-negara maju (G-7).

Pardede mengatakan, akan ada kecenderungan pendulum sistem ekonomi dunia bergerak dari ekonomi kebebasan menjadi ekonomi proteksionisme.

http://bisnis. vivanews. com/news/ read/28127- krisis_ubah_ arsitek_ekonomi_ global

Tidak ada komentar :